Biar waktu Berlalu, kau tetap sahabatku…



Awalnya tahun ini nggak akan ada siram. Tapi berhubung temen-temen banyak yang nanyain, akhirnya diadakan juga. Tapi sedih euy, cozhanya sedikit makhluk yang mau jadi panitianya. Ah payah, kayaknya semua anak math03 berwatak konsumen semua, pengen ngadain acara tapi ga mau capek.

Yah terpaksa ketua angkatan turun tangan, dia mau jadi ketua pelaksana. Sedangkan saya? teuteup.. jadi tukang foto. Yah mau gimana lagi, sudah hobi sih…

Setelah ketua pelaksana terpilih, maka dimulailah rapat, yang diadakan di selasar Al-furqon pada hari sabtunya. Tapi nggak konsentrasi nih, soalnya ada yang lagi ngaji, tepatnya lagi ada yang tutorial. Akhirnya rapatnya pindah ke bawah menara alfurqan. Walaupun yang hadir cuma segelintir orang [dari seratusan anak math03], tapi rapat bisa terlaksana dengan lancar.

Rencananya siram yang ketiga ini mau diadakan di kelurahan Isola, dan pihak kelurahan sudah mau ngijinin, asal lapor aja ke Lurahnya. Tapi sialnya, ternyata pihak sekdes [atau Lurah] ngga mau ngijinin anak matematika untuk ngadain siram di sana. Alasannya sepele dan kata saya mah tidak masuk akal. Dan lebih sialnya penolakan itu dilakukan pada H-1, atau selasa siang. Sontak saja semua panitia kebingungan. Saya yang lagi kuliah jarkom di sms ade, suruh saya ke PKM, apa ada ruangan kosong buat hari besok. Kebetulan Gilang sudah ngecek ke sana, dan ternyata PKM penuh sampai tanggal 17!! Busyet..masa siram mau dilaksanakan tanggal 18? Orang-orangnya juga sudah kemana atuh tanggal segitumah.

Sore nya, waktu saya lagi di PKM, saya di sms lagi sama Ade, harus cepet-cepet ke JICA. Penting katanya. Ya sudah, dengan motor saya langsung aja ke JICA. Di sana ternyata sudah ada beberapa panitia. Langsung saja kami lakukan rapat darurat, mau di mana siram sekarang? Ada usulan agar siram sekarang diundur saja sampai hari sabtu. Tampaknya semua bakal setuju. Tapi ternyata ga bisa, karena ternyata ada salah seorang temen yang sudah mudik pada hari sabtu. Ya sudah, kami cari alterntif tempat lain. Saya usulkan di Partere saja. tentu di tamannya, bukan di gedung rektoratnya. Tapi mereka menolak, karena mungkin terlalu gelap kalau malam. Akhirnya disepakati siram di JICA, di ruang S-209, kaena kebetulan kalau lihat di jadwal mah, ruangan itu ngga dipakai kuliah.

Besok sore nya, habis kuliah Praktikum Pengolahan data, saya ngga bantu-bantu panitia karena harus nganter isn ke Jonas buat ngambil kaset video kkn-nya. pas pulang dari Jonas, ternyata Ade dan yang lainnya lagi duduk di bekas parkir JICA. saya kira mereka lagi rapat. Pas ke sana, ternyata siram jadinya di sana, bukan di ruang s209. Katanya sih para penjaga ngga bisa di ajak kompromi. Hebat euy para penjaga teh..

Sudah setengah lima, tapi peserta yang datang baru dari kelas C saja. hanya segelintir orang dari kelas A dan B. Pada kemana mereka? Ya sudah, karena hari sudah sore, terpaksa acara dimulai saja, walaupun hanya sedikit orang yang datang. Dwi menjadi MC-nya. Sebenarnya bosen juga dwi jadi MC terus. [Maafkan Dwi..hehe..]

Acara dimulai dengan laporan KOMPLIKA, sebuah wadah yang dibentuk untuk membantu sesama anak math03, oleh Dwi juga. Ngaboronglah si Dwi mah sore itu. Setelah itu diadakan kuis berhadiah. Lumayan juga euy hadiahnya. Saya ingin pin-nya. beberapa orang mengacungkan tangan untuk ikutan kuis. 3 orang lakilaki, 3 orang perempuan. Saya kira mereka mau diapakan sama si dwi. ternyata mereka dikasih pertanyaan yang tidak bermutu sama sekali. Kacau pokonamah.

salah satu pertanyaan yang diajukan Dwi adalah, “Dimana kost-an saya yang pertama?”. Kontan saja para peserta sedikit protes dengan pertanyaan yang kayak gitu. Tapi mereka ga bisa apa-apa, coz si dwi yang punya hajat. hehe…

Setelah kuis yang garing selesai, dilanjutkan dengan siraman rohani. Chevi yang ngisi. Tapi ternyata chevi ga punya persiapan khusus, jadi weh acara teh jadi acara perkenalan lagi, seperti waktu tingkat satu dulu. Juga jadi saling curhat juga. Luamyan rame acara ini, karena saya bisa tahu bagaimana pendapat mereka tentang math03.

Akhirnya adzan magrib terdengar. semua orang, kecuali saya, makan tajil yang disediakan. Sementara saya asyik foto temen-temen yang lagi kelaparan. Ada beberapa foto yang menurut saya bagus, karena merekam kekonyolan mereka pada saat makan. Setelah salat magrib, acara langsung dilanjutkan dengan acara makan-makan. Lumayanlah, untuk ukuran iuran cuma lima rebu, sudah bisa dapat tajil+ ayam. Padahal dulu, waktu acara bubar kelas c di saung awi, lima rebu teh cuma dapat tempe dan telur doang. Tanpa tajil.

Sudah makan mah, tidak ada lagi acara resmi. Mereka pada ngobrol sambil makan tajil yang masih tersisa, sementara saya asyik foto-foto temen yang tingkahnya aneh.

Sebenarnya saya ngga tahu apa artinya siram. Apakah Silaturahmi ramadan, Silaturahmi dan buka saum anak matematika 2003, atau arti yang lainnya. Yang pasti itu acara Buka bersama. Dan mungkin benar siram ini yang terakhir, tapi mudah-mudahan ini bukan acara kumpul-kumpul yang terakhir. Ini bukan akhir dari persahabatan kami.

BIAR WAKTU BERLALU, KAU TETAP SAHABATKU!


0 responses to “Biar waktu Berlalu, kau tetap sahabatku…”

  1. Senangnya yang masih punya banyak teman… Senangnya…

    Aku tidak…

    Aku membosankan…

  2. wah…kangen temen2 2003…
    kapan ya bisa ngrasain suasana kayak dulu???? walau culun, polos, n kadang malu2in tp indaaaaa…hhhh
    kayaknya ga kan mungkin bisa diulang lagi
    karena hidup hanyalah pergiliran…
    tp bener… “biar waktu berlalu, kau tetap sahabatku…”

  3. buat Santika Ranidewi makasih ya udah mampir…
    sok atuh urang kumpul2 deui, meh eu pegat tali silaturahmi teh hehe

Ada komentar?

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.