Sekedar..


HARI sudah semakin sore. Persiapan pun sudah hampir sempurna. Semua sudah diprint, dikopi dan dirapikan. Saya dan keempat teman pun sudah bersiap untuk “diadili”, mempertanggungjawabkan sebuah media yang sudah dibuat sejak seminggu sebelumnya.

Selepas Isya, acara pun dimulai. “Pengadilan” itu digelar di ruang sidang PKM yang berukuran sekitar 4 m x 10 m. Kami -peserta- dan para panitia duduk lesehan di tengah ruangan. Namun beberapa ada yang duduk di atas kursi.

Lalu, tibalah pengadilan itu. Selembar demi selembar media kami dikuliti. Mulai dari konsep media, visi dan misi, hingga sampai ke pemasaran hendak seperti apa. Meski hanya simulasi, namun semuanya harus benar-benar nyata, realistis. Pakai logika.

Setiap orang ditanyai, tanpa kecuali. terutama saya yang memang didaulat menjadi pemimpin rombongan. Meski sebenarnya jawabannya hanya awang-awang -toh kami belum pernah terjun langsung di media- namun secara umum hampir semua pertanyaan bisa dijawab dengan baik.

Setelah konsep dan manajemen media selesai, tibalah pada isi media. Kali ini, semuanya benar-benar dikuliti. Semua dipertanyakan. Mulai dari pemilihan huruf hingga layout halaman muka. Semua habis dicerca.

Termasuk masalah bahasa. Karena waktu itu semua -kecuali saya- adalah mahasiswa bahasa Indonesia, saya yakin jika kesalahan ejaan atau pun penggunaan bahasa akan sangat sedikit. Tapi dugaan saya meleset. Ternyata, begitu banyak kesalahan yang dilakukan.

Memang kebanyakan emeh temeh, tapi, jika untuk kesalahan kecil saja sudah terlewat, bagaimana dengan kesalahan yang besar? Bisa jadi, orang langsung menghakimi dan mencurigai, bisa-bisa ada fakta yang terlewat, atau malah kesalahan data. dan jika itu terjadi, benar-benar musibah.

Salah satu kesalahan yang kami lakukan -yang saya ingat- adalah penggunaan kata ‘sekedar’. Menurut senior yang juga mahasiswa bahasa Indonesia, tak ada kata sekedar, yang ada sekadar. “Nggak ada kata dasar kedar, yang ada juga kadar,” ujarnya menjelaskan.

Sementara itu, malam semakin larut, beranjak menuju pagi. Di televisi, pertandingan sepakbola Piala Dunia 2006 sudah dimulai…


0 responses to “Sekedar..”

  1. hm…
    saya juga baru tahu kalu “sekedar” itu salah. (o’on mode on) 🙂
    ____________

    iya salah, karena ga ada kata kadar 😀

Leave a Reply to dieka Cancel reply

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.