Gapura


Enambelas Agustus tahun empat lima..
besoknya hari kemerdekaan kita..
hari merdeka, nusa dan bangsa
hari lahirnya bangsa indonesia..


Di kampung tempat saya tinggal, seperti biasanya, perayaan tujuhbelasan selalu meriah. Bakal ada banyak kegiatan menyambut hari kemerdekaan. Mulut-mulut gang pun dihias sedemikian rupa agar menampakkan kemeriahan tujuhbelasan.

Biasanya begitu. Biasanya..

Kecuali gang depan rumah (orangtua) saya. Tahun ini, hingga malam menuju tanggal 17 Agustus, tak ada hiasan di depan gang. Tak ada gapura. Tak ada bambu runcing atau tulisan 17-8-45 17-8-16. Apa karena merasa belum merdeka? Haha.

Padahal di gang sebelahnya, dan juga gang seberang jalan, para penghuninya masih sibuk merias gapura gang mereka. Sementara depan gang rumah cuma ada rumbai-rumbaian sisa kertas warna-warni. Apa karena merasa belum merdeka? Haha.

Padahal, dulu, gapura depan gang suka diramaikan dengan aneka ragam momones yang menandakan kemeriahan kemerdekaan. Terutama zaman Soeharto masih berkuasa. Bahkan dulu sampai dihias dengan lampu kerlap-kerlip. Malam tujuh belas Agustus pun suka ramai dengan kegiatan pawai obor atau bazar.

Tapi zaman sudah berubah. Negara api sudah menyerang.

*ditulis sehabis jajan waisan di warung depan gang*


Ada komentar?

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.