Masih sayang kamu


Bukan saya nggak ikhlas, atau hendak melawan kehendak Tuhan. Bukan saya nggak ridlo. Sungguh, saya sudah merelakan kepergianmu yang mendadak itu. Tulisan ini cuma mengingatkan saya bahwa kamu pernah sangat berarti bagi saya. Bahwa saya nggak akan melupakanmu, setidaknya sampai saat ini.

Kamu masih ingat, waktu kita main di pantai pangandaran, enam bulan lalu? Di sana kita pernah main bersama, jalan bersama. Malam-malam kita jalan melihat sepi dan dinginnya pantai, sampai kamu ketiduran. Atau di pantai siang-siang, ketika kamu teriak-teriak ketakutan akan ombak.

Kamu masih ingat? Kita sering jalan berdua,  sekadar melihat indahnya pagi. Kulit kamu yang sangat sangat sangat putih suka mencuri perhatian orang lain, walaupun itu di sawah.

yah… Kamu sudah pergi lima bulan lalu. Enam bulan tepatnya, jika dihitung dari perginya kamu dari sini.

Selamat tinggal sahabatku.

fathir2-smal

pict0399-small


0 responses to “Masih sayang kamu”

Ada komentar?

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.