Mencoba BlankOn Sajadah


AWAL Ramadan lalu tim pengembang linux BlankOn meluncurkan varian baru dari BlankOn, yakni BlankOn Sajadah. Sesuai namanya, varian ini memasukkan berbagai aplikasi Islami. Seperti Zekr, aplikasi Alquran terjemah, atau QiOO, Alquran untuk OpenOffice. Bagi yang kemarin ribut-ribut masalah blokir situs pornografi, di varian ini sudah disediakan DNS Nawala, yang bisa menyaring konten negatif. Dan masih banyak aplikasi lainnya yang sangat keren, walau masih berbahasa Inggris :D.

Saya yang sudah lama nggak coba BlankOn (yang lama dihapus, diganti sama kakeknya, Debian :D), jadi penasaran. Sayangnya, ternyata ukuran iso blankOn Sajadah lumayan besar, hampir 1 GB. Lumayan lama kalau harus unduh saat itu. Tapi akhirnya pada 11 Agustus kemarin berhasil diunduh dengan sukses.

Kemarin (13/8), file iso itu saya coba di komputer di kantor. Karena nggak punya DVD Writer, saya coba bakar ke flesdis, pake unetbootin. Dan ternyata bener keren ini Sajadah. Tampilannya mantap, dan aplikasinya lengkap banget. Internetan juga langsung jalan, nggak usah mikirin setting IP blablabla.

Sayangnya, ketika saya mau ngesave ke harddisk drive Windows, ternyata nggak bisa mounting otomatis. Padahal, biasanya ketika saya klik drive yang dituju, Linux akan langsung memuat (mount) drive tersebut. Selain itu, ternyata saya pun nggak bisa akses ke file sharing server Windows. Alhasil, file yang sudah saya buat terpaksa nggak disimpan alias dibuang begitu saja :(.

Untungnya, saat proses instalasi nggak ada masalah. Lantjar djaja sampai selesai. Juga nggak rumit, seperti pada umumnya turunan Ubuntu. Bagi yang awam, mungkin yang rumit (tapi nggak sulit) saat format harddisk, karena bisa menghapus semuanya. Makanya, hati-hati :D.

Beres instal, langsung di restart. ternyata muncul masalah lagi, komputer nggak mau restart, padahal sudah ditunggu sampai beebrapa menit (biasanya proses restart varian ubuntu sangat cepat). Meski nggak ngehang, tapi proses shutdown-nya lumayan lama. Pas dilihat di mode teks, di monitor tertulis, REBOOT NOW. Tapi nggak reboot. Aneh.

Setelah saya tanya ke pengembang BlankOn, katanya ini terjadi karena komputer menunggu CD dikeluarkan. Karena nggak pake CDROM, komputer jadi nunggu. Seharusnya waktu itu tinggal tekan enter saja. Ini juga terjadi ketika saya coba live USB-nya di komputer lain. Malah ketika saya tinggal sampai setengah jam, proses reboot nggak selesai-selesai. Mungkin seharusnya saya cabut dulu flesdisknya ya?

Setelah saya reboot manual (karena bahkan menekan CTRL+ALT+DEL pun nggak berpengaruh), ada masalah lain, yakni partisi Windows nggak terbaca oleh Grub, sehingga pilihannya cuma ada dua, BlankOn dan Memtest saja.

Namun, dari hasil diskusi di milis, ternyata ini hanya terjadi di komputer saya saja. Di komputer lain, ada yang sudah coba, ternyata lancar jaya. Semoga aja ini hanya di komputer saya saja.

Tadi pagi saya coba lagi live USB di komputer saya di rumah. Ternyata masalah pembacaan drive Windows tak masalah. Yang masalah cuma komputer jadi ngehang :(. Sudah 3 kali saya coba, tetap ngehang, akhirnya nggak jadi deh instal Sajadah di komputer saya :(. Tapi, BlankOn ini memang mantap banget deh. Layak dijajal, terutama bagi kaum muslimin se-Indonesia :D.


0 responses to “Mencoba BlankOn Sajadah”

  1. […] ingin ngoprek lebih jauh distro varian BlankOn, Sajadah, setelah sebelumnya saya coba live USb dan langsung instal di komputer kantor dengan sukses. Makanya, file yang di […]

  2. Salam Kenal dariku, nice artikel πŸ˜€ Sekalian mau bilang Met Puasa bagi yang puasa. Met sejahtera bagi yang gak njalanin. Semoga selamat & damai dimuka Bumi. Amin πŸ˜€

    _______________________________
    salam kenal juga mas.. makasih udah mampir πŸ™‚

Leave a Reply to Yohan Wibisono Cancel reply

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.