Orang-orang Hebat


[H]ari Rabu, hari pertama ITB Digital Media Festival 2011. Seharusnya jam 8 pagi saya harus ada di Aula Barat, ikut pembukaan. Tapi apa daya, karena tidur jam 2 pagi (gara-gara beres-beres stand di aula timur) dan pulang dulu ke rumah jam 5 subuh (tukeran motor sama pun bapak), akhirnya sampai di rumah malah tidur dulu. Tadinya jam 7 harus bangun, mandi, sarapan, berangkat. Tapi sayang, baru bangun jam setengah 8. Sudah dipastikan saya bakal telat ke kampus.

Derita belum berakhir. Jam 8.20 baru keluar dari rumah, ambil kunci motor dan nyalakan motor honda. Dan wew, ternyata nggak bisa diselah. MOGOK. Mau SMS ke temen buat ngabarin saya bakal telat nggak bisa, soalnya sejak malam sebelumnya nomor si Mentari tewas dengan sukses. Nggak bisa nelepon, SMS, apalagi internetan. Untungnya kakak saya belum berangkat kerja, jadi saya bisa pinjam motornya. Alhamdulillah bisa berangkat juga.

Tapi karena kesiangan, saya putuskan tidak mampir dulu ke kampus, tapi kerja dulu. Katanya jam 9 pagi bakal ada demo besar-besaran dari buruh yang mau geruduk Gedung Sate. Sehari sebelumnya ketua SPSI Jabar mengklaim bakal mengerahkan 35 ribu buruh se Cimahi. Gila, bakal macet total kalau memang benar.

Ditunggu-tunggu, sampai jam 10 demo belum mulai juga. Padahal rencananya jam 12 saya harus ke kampus. Jam segitu juga saya harusnya ke kantor detik, karena ada artis Jepang yang mau tampil. Untung bukan Miyabi, kalau nggak saya ga bisa konsen wawancara :)).

Sampai jam 10.30 demo masih belum mulai. karena kesel, langsung saja saya capcus ke detik, eh di sana ternyata wawancaranya baru usai. Gondok. Untung saja si mas Kato belum tampil nyanyi, jadi bisa nonton si mas yang fasih bahasa Indonesia itu bawakan lagu Letto dan Nidji. Juga lagu miliknya yang berjudul ‘Terimakasih’.

Lagi asyik nonton shownya mas Kato, temen saya ngsms katanya demo sudah mulai. Waduh, langsung saya capcus dari detik dan kembali ke Gedung sate. Dan benar saja, ribuan demo sudah mulai beraksi. Lagi-lagi saya ketinggalan wawancara. Asyeeemm.. Untungnya si ketua SPSI belum orasi jadi bisa saya kutip buat berita. Untungnya lagi ternyata mereka diterima sama pak Kadisnaker, jadii bisa nambah-nambah data. Bereslah dua berita hari itu. Dan saya bisa ke kampus dengan tenang.

Btw, di mana cerita orang-orang hebatnya? Nanti dulu. Itu baru prolognya. Sekarang baru saya cerita siapa saja orang hebat itu :D.

Pertama, si mas Hiroaki Kato, seniman jepang yang sangat fasih bahasa Indonesia. Bahkan sesekali ngomong bahasa Jawa sederhana. Dia yang membikin lagu Ruang Rindu versi Bahasa Jepang. Juga bikin lagu ‘terimakasih’ yang sebagian liriknya bahasa Jepang. Kato yang sangat ingin lagunya seterkenal Kokorono tomo :D. Saya bersyukur bisa dengerin langsung dia nyanyi. Kapan lagi saya bisa lihat dia hehe..

Kedua, Hanief, temen saya waktu kuliah tingkat 1 di UPI. Waktu tingkat dua dia memutuskan hijrah ke Yogya, kuliah di UGM. Saya kaget ketika ketemu di Gedung DPRD, soalnya jarang-jarang ketemu, eh ketemunya di sana. Ternyata dia sedang ketemuan dengan salah satu anggota dewan, yang kebetulan saya wawancarai.. Ah dunia ternyata selebar daun kelor :D.

Ketiga, ketika jaga stand robosoccer di Aula timur. Tiba-tiba ada seorang ibu -yang kemudian saya tahu beliau dosen FSRD- yang tanya-tanya tentang kursus robot. Lalu dia bercerita tentang anaknya yang punya IQ sangat tinggi. Yang sudah bisa utak-atik robot lego, padahal baru kelas 2 SD! Menurut beliau, selain keturunan, perilaku saat hamil pun bakal berpengaruh besar pada perkembangan anak ketika lahir. *catet*.

Pokoknya selama hampir setengah jam saya dapat banyak ilmu pengetahuan, nggak hanya tentang teknologi, juga tentang ilmu mendidik anak hehe..

Keempat, masih saat jaga stand, ketemu sama pembuat Nitiki, game batik yang multitouch itu. Awalnya saya nggak tahu siapa dia tapi pas tukeran nomer HP, baru tau ternyata dia orang yang selama ini saya follow di Twitter. Jadi malu hihi… Si mas Chandra yang lagi kuliah S3 di FSRD itu lagi cari bahan untuk disertasinya. Kata dia, pas lihat si robot mirosot, dia langsung punya ide untuk bikin sesuatu dari robot itu. Tentu saja yang berhubungan dengan topik penelitiannya.

Saya yang hampir 3 bulan bergelut dengan si robot nggak pernah membayangkan idenya dia. Out of the box lah. Dia lalu mengatakan, dalam bikin tugas, ada dua pilihan, nurutin yang sudah ada, atau bikin sesuatu yang beda dengan barang yang sama. uih mendalam lah pokoknya.

Fyuh panjang juga tulisannya. sudah ah. Intinya di balik kesusahan saya di pagi hari, ternyata Tuhan kasih saya sesuatu yang istimewa di siang hari. Alhamdulillah..


0 responses to “Orang-orang Hebat”

Leave a Reply to dieka Cancel reply

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.