Jempol


Sabtu itu harusnya menjadi akhir pekan yang indah. Karena besok, minggu (25/12) hari libur nasional. Tapi karena ada Nirina ke Bandung, akhirnya pergi juga ke kota (dan datang terlambat ke acaranya Nirina).

Jam 12 lebih acara usai. Karena malas kalau langsung pulang, akhirnya mending ke kampus saja. Siapa tahu lab bisa dibuka, kebetulan kunci lab ada di saya. Di kampus ternyata sepi. Ya iya lah, sekarang Sabtu, dan sudah masuk musim UAS. Bahkan sebagian besar mahasiwa di sini sudah pada beres UAS-nya.

Setelah ngoprek kunci lab hampir setengah jam (kuncinya sudah jelek, nggak bisa buka dengan mudah), akhirnya bisa dibuka juga. Yess bisa download2an :D.

Sampai saat itu kondisi tangan masih normal. Terutama tangan kanan. Waktu buka kunci pun pake tangan kanan. Tapi setelah duduk, buka laptop, dan mau makan (kebetulan dikasih konsumsi), tiba-tiba saja jempol kanan seperti yang nggak bertenaga. Sangat lemah. Tangan kanan terasa lebih cangkeul dibanding tangan kiri.

Aneh. Padahal kalau dikepal-kepalkan tangan masih normal. Tapi ketika mau lepaskan daging ayam dari tulangnya, sangat sulit. Seperti yang nggak ada tenaganya. Begitu juga waktu saya mau SMS-an di HP. Tba-tiba saja kemampuan memijit tombol pake jempol berkurang drastis. Arghhh..

Saya pernah dengar, katanya kalau keseringan ngetik di HP, syaraf di sekitar pergelangan tangan bisa kena. Apa ini salah satu cirinya? Argh semoga saja tida. Amin.

Tapi takut juga kalau ternyata ini merupakan gejala Carpal Tunnel Syndrom. Menurut Wikipedia, CTS adalah penyakit di pergelangan tangan karena penggunaan berulang. Penyebabnya belum diketahui secara pasti namun dapat dianggap sebagai saraf yang tertekan oleh carpal tunnel.

Semoga saja bukan.


0 responses to “Jempol”

Ada komentar?

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.