(butuh) istirahat


[J]IKA diforsir, tubuh ternyata menyerah juga. Betapa pun semangatnya, tapi tubuh nggak bakal berbohong. Kalau capek ya capek. Sakitlah akhirnya.

3 minggu terakhir saya mulai sering sakit-sakitan. Akhir September saya sakit. Dimulai dari sakit tenggorokan lalu menjalar menjadi demam. Berobat ke mantri, dikasihlah beberapa obat, parasetamol dkk. Dua hari nggak masuk kerja.

Minggu kemarin sakit lagi. Awalnya batuk-batuk, lalu tiba-tiba jadi demam, panas tinggi. 3 hari nggak masuk kerja. Dan hampir seminggu masih terasa aja sakitnya. Terutama batuknya. duh

Akhir-akhir ini kesibukan memang tiba-tiba meningkat. Kerja tiap malam, ‘volunteer’ tiap weekend di pesantren. dan proyek baru tiap senin. Alhasil ngga ada satu hari pun untuk libur. Istirahat.

Memang sih biasanya juga nggak libur. Karena kalau senin pun tetap biasanya ke kampus. ke lab. Tapi masih sempat istirahat. Minimal tidur nyeyak di malam senin. Tapi sekarang susah, karena tiap minggu harus nyiapin buat Senin. Belum lagi beresin siset yang nggak beres-beres.

Di lab pun seringnya malah terpapar sakit. Karena beberapa teman penghuni besmen memang sedang sakit. Saya yang pada dasarnya tubuhnya sedang lemah, ya pasti gampang terpapar. Makanya jadi jarang ke lab, mending di rumah saja ngerjain sisetnya *ini mah alasan saja supaya nggak ke lab :D*.

Semoga sakit ini nggak berlanjut. Kasihan siset nggak dikerjakan terus.. duh. Juga, semoga saya punya waktu untuk liburan: ke JOGJA :D.


0 responses to “(butuh) istirahat”

Leave a Reply to Desita Hanafiah Cancel reply

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.