need mood booster


[T]ANGGAL 20 Oktober harusnya tanggal penting. Bersejarah. Bukan karena pas tanggal itu Presiden SBY naik tahta sedemikian sehingga para mahasiswa itu akan menggelar demonstrasi di jalanan. Bukan, sekali lagi bukan.

Seharusnya hari itu kami sudah meninggalkan kampus tercinta. “Kampus cap gajah,” begitu ibu dosen menyebutnya. Menyusul sebagian besar teman yang sudah berhasil menjadi mastah pada Juni lalu.

Tapi begitulah kenyataannya. Kami berlima masih harus berlama-lama di kampus tercinta. Tinggal lebih lama di lab besmen yang penuh sesak dengan bantal dan kasur busa.

Begitulah kenyataannya, ternyata rencana yang sudah disusun tetap saja belum terlaksana dengan baik. Begitu banyak halangan dan rintangan sedemikian sehingga masih harus tertahan dan (kembali) harus bayar spp.

Entah kenapa, tiba-tiba saja mood untuk menyelesaikan siset. Terutama ketika kenyataan bahwa sudah tidak bisa selesai sampai tenggat akhir September. Semuanya tiba-tiba menguap. Semua semangat. Juga uang. Duh.

Dan kini rasanya sulit untuk kembali mengulang semangat yang sama. Membangkitkan mood kembali. Entah karena deadline menjadi molor lagi? Padahal sudah diwanti-wanti untuk harus selesai di akhir Oktober. Tapi ya begitulah keadaannya.

Untuk membangkitkan kembali semangat membuka file word dan cpp itu, mungkin harus ada semacam mood booster. Yang bisa membangkitkan semangat.. membangkitkan gairah bahwa saya harus segera menyingkir dari besmen.

Mungkin harus ada kamu yang menyemangati. *eh *malahcurcol*


0 responses to “need mood booster”

Ada komentar?

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.