Bahasa Inggris itu penting…


SEBAGAI warga negara Indonesia yang menggunakan Basa Sunda sebagai bahasa sehari-hari, Bahasa Inggris adalah bahasa yang nggak dikuasai oleh si saya. Boro-boro bahasa Inggris, Bahasa Indonesia saja saya masih belepotan. hehe.

Tapi karena dunia sudah semakin mengecil gara-gara internet dan globalisasi, mau tak mau bahasa Inggris harus dikuasai juga. Kalau nggak, ya seperti sekarang, cuma jadi pendengar pasif.

Waktu tahun 2010 sempat mau les ke teman yang memang bula privat bahasa Inggris. Tapi karena keburu keterima di kampus gajah, akhirnya niat mulia itu hanya sebatas niat. Sampai sekarang masih belajar otodidak, seadanya. Hasilnya? Tentu saja: mengecewakan.

Dan dua hari kemarin kena batunya gara-gara nggak bisa Bahasa Inggris. Pertama, waktu Jumat siang, pas saya liputan pameran sains di GIM Jalan Perirntis Kemerdekaan. Pameran tersebut diadakan IFI Bandung. Dulu namanya CCF.

Pas datang ke GIM, ternyata sedang ada penjelasan dari media guide. Siapa guidenya? Ternyata bule, orang Prancis asli. Dengan Inggris logat Prancis, beliau menjelaskan berbagai info tentang energi alternatif. Di sinilah ketahuan ternyata saya nggak bisa Bahasa Inggris.

Sebenarnya, pak Guy menjelaskan dengan baik semua stand yang dipamerkan. Bahkan dia berusaha menjelaskan dengan menggerakan badan, mencontohkan beberapa hal. Seperti bagaimana dari menggesekkan kedua tangan bisa menghasilkan panas. Tapi ya itu tadi, karena listening saya yang kurang, ditambah dengan akses Perancisnya yang medok, makin ngga ngerti lah saya akan penjelasan Pak Guy. Hasilnya? Saya cuma bisa mencatat beberapa hal kecil. Duh.

Kejadian kedua, Sabtu kemarin, ketika meliput pameran lukis di STSI. Pameran yang memamerkan lukisan seniman muda asal Jepang. Setelah tanya-tanya, ternyata ada satu seniman yang sengaja datang ke Bandung. Wow, kesempatan bagus nih.

Setelah wawancara kurator lokal, tibalah wawancara ibu Yuko. Ternyata dia nggak begitu paham bahasa Inggris. Hasilnya bisa ditebak, wawancara oleh orang yang nggak bsia bahasa Inggris kepada orang Jepang yang juga nggak bisa Bahasa Inggris. Kacau hasilnya. haha..

Beberapa kali pertanyaan dan jawaban nggak nyambung. Parahnya, nggak ada penerjemah yang bisa jadi jembatan perbedaan bahasa ini haha. Akhirnya saya nanya yang umum-umum saja, meski jawabannya tetep nggak sesuai harapan. Ketika saya tanya “what your activity blablabla”, dia bingung, nanya arti activity apa. duh. Untunglah awkward moment itu nggak terlalu lama, jadi saya bisa segera beresin itu wawancara haha.

jadi begitulah, buat anda (saya) yang tidak bisa bahasa Inggris, mulai sekarang cobalah belajar yang benar. Sedemikian sehingga nggak seperti saya yang harus pakai bahasa tarzan demi secuil informasi 😐


Ada komentar?

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.