Danau Bandung, ribuan tahun kemudian


BANDUNG, katanya merupakan salah satu kawasan yang nyaman untuk dihuni. Udaranya segar dan cuacanya tidak terlalu panas. Bahkan di pagi hari, dinginnya minta ampun. Masih bisa melihat ibun alias embun saat pagi, juga melihat hawa dari mulut sendiri.


Iya gitu? Dalam beberapa kondisi mungkin demikian. Apalagi jika tinggalnya di daerah dataran tinggi. Seperti Lembang di bagian utara atau Pangalengan di bagian selatan. Tapi di bagian kota pun kadang masih kejadian. Pagi yang dingin pisan dan ada embun. Setidaknya itu dari hasil pengamatan saya ketika masih sering tidur di lab waktu masih jadi mahasiswa beberapa bulan lalu :D.

Pagi hari memang nyaman. Tapi beranjak siang, Bandung sudah seperti kota lainnya: panas. Dan ini yang paling parah: polusi. Dari asap knalpot kendaraan yang setiap hari membanjiri jalanan yang sempit (saya salah satunya 😐 ), juga asap pabrik yang banyak berdiri di pinggiran kota alias kabupaten.

OK, ini bukan masalah Bandung saja kan? Jakarta sebagai ibu kota Indonesia macetnya lebih parah kan? Katanya begitu. Juga ada pabrik juga kan? Katanya begitu. Juga di kota-kota besar lain.

Yang membedakan adalah, letak Bandung yang unik atau mungkin kasihan, karena berada di cekungan kawasan yang dikelilingi gunung. Contohnya, di utara ada Gunung Tangkubanparahu, sementara di selatan ada Gunung Malabar. Keberadaan gunung-gunung ini katanya yang menyebabkan dulu terbentuk sebuah danau alias Danau Bandung sekitar 20.000-3.000 tahun lalu.

Lalu bagaimana dengan saat ini, ribuan tahun kemudian setelah air danau surut dan membentuk daratan? Dengan kondisi Bandung yang berada di cekungan, Bandung sebenarnya masih merupakan danau. Hanya bedanya, jika dulu danau itu terisi air dari sungai Citarum purba yang tersumbat, kini Bandung menjadi danau asap polusi dari kendaraan saya. kamu. kalian. Juga asap pabrik. Asap yang terperangkap di cekugan, susah untuk keluar dan lepas. Dan terpaksa dihirup para penduduk Bandung.

http://instagram.com/p/a5wkDQEZ2o/

Masih merasa nyaman dan aman tinggal di Bandung?

*Foto di atas diambil dari Gunung Puntang, ‘anaknya’ Gunung Malabar di pagi hari.


One response to “Danau Bandung, ribuan tahun kemudian”

  1. Tetapi kemungkinan beberapa tahun lagi bandung akan tenggelam dan membentuk danau lagi. Mengapa? Karena sebagian besar selokan, tempat pengaliran air dikota bandung sebagian besar ditutup sehingga air tergenang di dataran alias banjir. Infrastruktur kota semakin lama semakin dirusak bukan disempurnakan. Kalau tetap begini saja, ya Bandung bisa saja menjadi danau kembali.

Leave a Reply to Jojo Cancel reply

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.