Empat


GARA-gara iseng baca koran PR edisi Jumat (12/7) jadi getek ingin nulis blog lagi. Mau mengomentari para timsukses (yang taksukses) Pilwalkot Bandung yang menggugat hasil Pilwalkot di Mahkamah Konstitusi.

Jadi kemenangan pasangan Rido yang memiliki nomor empat itu digugat oleh enam pasangan lain. Artinya, kecuali pasangan Ide, semua pasangan yang kalah menggugat kemenangan Rido.

Oke, untuk urusan gugat meggugat terserah ya, saya mah nggak akan ikut campur. Pertama, saya bukan warga Kota Bandung, meski sebagian besar hidup saya habis di Kota. Saya masih setia sebagai pendukung obarland. halah.

Kedua, meski saya memang simpati ke pasangan Rido, tapi bukan berarti saya nggak berusaha objektif. Dan saya mendukung upaya gugat menggugat itu jika memang benar ada pelanggaran (walaupun saya tahu pasangan lain pun melakukan hal yang sama hehehe).

Yang ingin saya kritisi atau komentari adalah alasan para timses yang tak sukses itu dalam mengajukan gugatan. Dari berita di PR itu, setidaknya ada lima alasan mereka melakukan gugatan. Dari lima dallil yang dimohonkan, saya hanya akan bahas nomor terakhir saja. Alasannya sederhana: karena nggak logis dan nggak masuk akal alias bikin malu saja.

Ya, bikin malu. Kalau mereka tahu bahwa alasan yang mereka kemukakan nggak masuk akal. Terlalu mengada-ada. Mungkin dari empat dalil yang dimohonkan ada juga yang nggak masuk akal, tapi nggak saya bahas karena terlalu teknis dan saya nggak tahu detil aturan-aturan pilwalkotnya. Untuk yang ini mah mending tunggu MK saja.

Jadi, apa alasan terakhir yang saya anggap nggak masuk akal itu? simaklah gambar berikut baik-baik.

empat

Coba perhatikan berita yang saya kasih warna kayas di bagian bawah. Terbaca? Dimengerti? Dipahami?

Jadi begini. Para timses yang tak sukses itu mempermasalahkan JUMLAH JARI maskot KPU Kota Bandung, yakni sesosok makhluk seperti Bandung Lautan Api. Namanya maskot ya biasanya punya tangan ya. Nah jumlah jari di tangannya itu ada empat. Ini yang mereka persoalkan. Mereka menganggap jumlah jari ini merupakan upaya penggiringan suara ke calon tertentu yang punya nomor urut empat alias Rido. Padahal, kata mereka, awalnya jumlah jari maskot itu LIMA. Benarkah?

Begini, empat tahun lalu, ketika ramai pemilu 2009, saya ditugaskan sebagai reporter pemilu. Artinya saya harus akrab dengan parpol, isu politik, dan juga orang-orang di KPU dan Panwaslu. Karena itulah saya cukup sering datang ke kantor mereka, termasuk KPU Kota Bandung yang terletak di Jl. Soekarno Hatta. Apalagi letak kantornya nggak terlalu jauh dari kantor kerja saya yang lama.

Nah di depan kantor KPU itu ada maskot KPU dengan ukuran besar. Kalau nggak salah, maskot itu memegang sebuah kertas beruliskan tanggal pemilu. Yang jadi pertanyaan, berapa jumlah jarinya? Yup, betul. Jumlahnya empat sodara-sodara. Nggak kurang nggak lebih. Padahal waktu itu partai penguasa negara kita punya nomor urut 9, tapi jari si maskot nggak berubah tuh jadi 9.

Jadi, bagi saya, alasan terakhir yang dikemukakan timsukses yang nggak sukses itu terlalu dipaksakan. Entah mungkin mereka pernah melihat maskot lain yang punya jari lima, tapi sependek pengetahuan saya, jumlah jari si maskot itu hanya empat saja. Sekian.

Di bawah ini gambar maskot pemilu 2009 lalu. Saya ambil dari laman Facebook KPU Kota Bandung. Perhatikan jumlah jarinya.

maskot kpu


Ada komentar?

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.