Jelajah F24



Akhirnya yang ditunggu-tunggu tiba juga. Sang topi biru akhirnya kembali merilis versi baru, Fedora 24 pada 22 Juni kemarin. Versi yang cukup lama saya tunggu. Kenapa?

Karena saya sudah tidak sabar ingin install ulang. Sudah setahun lebih fedora saya tidak pernah diinstall ulang. Setiap ada versi baru, biasanya saya cuma melakukan update menggunakan fedup. Namun untuk versi ini sudah dari beberapa bulan lalu saya ingin coba lagi install ulang.

Sebenarnya lebih mudah lewat fedup, apalagi kalau koneksi internetnya kencang. Karena toh install ulang dan update esensinya sama, memindahkan seluruh aplikasi ke versi baru. Lalu kenapa tak mau pakai fedup?

Karena laptopnya sudah kepenuhan. Sejak beberapa bulan terakhir, sisa kapasitas harddisk untuk root ( / ) hanya kurang dari 5 GB. Bahkan sering kali cuma sisa 600-700 MB. Kebanyakan aplikasi yang saya install dan bingung mau yang mana dulu yang mau dihapus. Makanya daripada bingung mending disikat saja. Kembali fitri.

Meski sempat sekali gagal (saat pemilihan harrdisk selalu gagal) akhirnya proses instalasi berjalan lancar. Kurang dari sejam sudah beres.

Tapi yang namanya fresh install, tentu saja banyak aplikasi penting yang harus kembali dipasang karena installer F24 yang meski mencapai 1,4GB ternyata masih tidak terlalu lengkap.

Jadi apa saja yang mesti disiapkan ketika menghadapi F24 yang baru dipasang? Berikut beberapa aplikasi yang menurut saya penting dipasang.

1. Gnome tweak tool
Meski instal ulang, direktori home si F24 masih menempati direktori yang lama. Artinya segala setingan versi F23 masih ada karena tidak ditimpa. Akibatnya tampilan agak rusak karena semua ekstensi gnome terhapus lagi. Maka Gnome Tweak Tool menjadi aplikasi wajib pertama yang harus dipasang.

Aneh juga kenapa sampai sekarang pengembang Gnome tak memasukkan aplikasi ini menjadi aplikasi bawaan, sementara untuk mengulik tema di Gnome 3 tak segampang zaman Gnome 2 silam.

Di GTT, banyak yang bisa diulik, tapi menu tampilan dan ekstensi yang penting, demi penampilan yang lebih baik.

2. Java
Sebenarnya Fedora sudah menyertakan Java terbaru, tapi pakai openJDK. Sementara saya inginnya pakai Java Oracle. Sebenarnya saya tak tahu apa bedanya antara versi opensource Java dengan versi Oracle ini. Namun karena tak ingin aplikasi Android Studio saya tidak bisa diakses, jadi Java ini saya pasang juga.

Jangan lupa kalau sudah diinstal, arahkan agar si F24 menggunakan Java yang ini. Caranya lewat konsol, ketikkan sudo alternatives –config java, lalu pilih versi java yang mau dipakai. Kalau sudah, coba cek dengan perintah java -version.

$ java -version
java version "1.8.0_92"
Java(TM) SE Runtime Environment (build 1.8.0_92-b14)
Java HotSpot(TM) 64-Bit Server VM (build 25.92-b14, mixed mode)

Kalau keluarannya mirip dengan di atas, selamat anda berhasil, bung.

3. zsh dan oh-my-zsh
Bagi saya yang cuma memanfaatkan shell untuk aplikasi dasar, sebenarnya tidak ada perbedaan signifikan antara bash dengan zsh. Tapi agar tampil kekinian, maka tak ada salahnya kan memasang shell zsh?

Langkah pertama adalah memasang zsh dengan cara biasa (sudo dnf install zsh). Setelah itu pasang librari util-linux-user supaya perintah chsh terpasang. Jika sudah, pasang oh-my-zsh. Cara paling mudah adalah dengan menjalankan perintah ini [0].

4. terminix
Ada banyak konsol a.k.a terminal di linux. Bahkan Gnome pun punya terminal sendiri. Tapi sejak pakai F23 kemarin, saya lebih suka pakai terminix karena lebih fleksibel. Namun hingga kini terminix belum masuk repo resmi Fedora, jadi harus masukkan repo dari luar.

Caranya buat berkas terminix.repo di direktori /etc/yum.repos.d/ lalu isi berkasnya dengan ini:

[heikoada-terminix]
name=Copr repo for terminix owned by heikoada
baseurl=https://copr-be.cloud.fedoraproject.org/results/heikoada/terminix/fedora-$releasever-$basearch/
skip_if_unavailable=True
gpgcheck=1
gpgkey=https://copr-be.cloud.fedoraproject.org/results/heikoada/terminix/pubkey.gpg
enabled=1
enabled_metadata=1

Setelah itu baru gunakan perintah sakti: sudo dnf install terminix.

5. RPMfusion
Apalah artinya komputer kalau hanya digunakan untuk kerja saja. Karena itu aplikasi multimedia harus juga dipasang. Masalahnya adalah, F24 bawaan tidak menyertakan plugin multimedia yang masuk kategori nonfree. Karena itu RPMfusion penting dipasang. Ini perintahnya (sumber dari stackoverflow, lupa tautannya):

$ su -c 'dnf install http://download1.rpmfusion.org/free/fedora/rpmfusion-free-release-$(rpm -E %fedora).noarch.rpm http://download1.rpmfusion.org/nonfree/fedora/rpmfusion-nonfree-release-$(rpm -E %fedora).noarch.rpm'

6. VLC & Audiacious + plugin-freeworld-mp3
Waktunya pasang aplikasi multimedia! Walaupun F24 sudah menyediakan aplikasi bawaan (totem dan rhythmbox), tapi saya lebih suka pakai VLC dan Audacious. Sayangnya, untuk bisa putar berkas bajakan eh mp3 di Audacious, kita harus pasang plugin tambahan, yakni plugin-freeworld-mp3. Jadi, ada 3 yang harus dipasang. Seperti biasa, lakukan perintah sakti di konsol:

$ sudo dnf install vlc audacious audacious-plugins-freeworld-mp3

7. Virtualbox + Genymotion
Meski Android Studio sudah menyertakan emulator Android dan diklaim sudah cukup cepat, tapi masih kalah cepat dengan emulator buatan Genymotion. Nah, untuk bisa jalankan emulator genymotion, kita harus pasang VirtualBox.

Sebenarnya di repo resmi fedora ada paket Virtualbox, tapi kadang suka tak jalan dengan baik. Karena itu kita gunakan repo resmi dari virtualbox. Seperti biasa, buat berkas repo di /etc/yum.repos.d/ atau langsung unduh berkas repo dari situs virtualbox:

$ sudo wget http://download.virtualbox.org/virtualbox/rpm/fedora/virtualbox.repo

Kalau mau manual, ya buat berkas di direktori tadi, isi dengan ini:

[virtualbox]
name=Fedora $releasever - $basearch - VirtualBox
baseurl=http://download.virtualbox.org/virtualbox/rpm/fedora/$releasever/$basearch
enabled=1
gpgcheck=1
repo_gpgcheck=1
gpgkey=https://www.virtualbox.org/download/oracle_vbox.asc

Setelah itu tinggal gunakan dnf untuk memasang. Jika ada error, berarti ada berkas yang belum dipasang. Biasanya berkas dkms dan kernel-headers yang tidak sesuai. Jadi pastikan kernel-headers yang dipasang sama dengan kernel yang terpasang (cek dengan uname -r).

Jika berhasil, jalankan perintah /usr/lib/virtualbox/vboxdrv.sh setup

Kalau masih gagal juga, baca deh tautan ini [1].

Setelah benar-benar berhasil, saatnya mengunduh berkas genymotion. Ini mah gampang, tinggal login di situsnya, lalu unduh berkas genymotion-xxx_linux_x64.bin dan jalankan aplikasinya. Kalau mau disimpan di direktori /opt, maka harus dijalankan dengan sudo.

8. Aplikasi grafis (gimp, inkscape, dkk)
Buat yang suka gambar-gambar atau edit foto, aplikasi gimp dan inkscape sepertinya wajib dipasang. Tak ada yang aneh dengan cara install aplikasi ini. Langsung gunakan perintah saktinya.

9. Google Chrome
Meski sudah ada Firefox, belum afdal jika belum pasang google-chrome. Sayangnya, tak ada repo resmi di fedora. Jadi silakan kunjungi laman google.com/chrome lalu unduh berkas rpm-nya dan pasang dengan perintah:

$ sudo rpm -i google-chrome-stable_current_x86_64.rpm

10. Steam
GAME! Selain buat nonton dan kerja, komputer kita bisa gunakan untuk bersenang-senang, bukan? Maka pasanglah steam karena caranya tak ribet-ribet amat. Caranya begini:

$ sudo dnf config-manager --add-repo=http://negativo17.org/repos/fedora-steam.repo
$ sudo dnf -y install steam

Jika berhasil, selamat! Anda tinggal ke langkah selanjutnya: pasang game yang kompatibel dengan linux dan mengunduh berkas yang bisa mencapai belasan gigabita itu.

11. Spotify
Cara kekinian mendengarkan musik streaming adalah lewat Spotify, jadi mari kita pasang supaya bisa sombong di Twitter. Untuk memasang aplikasi ini, ada baiknya memasang repo dari UnitedRpms.

Sebenarnya dari repo ini kita bisa pasang banyak aplikasi multimedia lain, termasuk vlc. Tapi karena saya telat tahunya, jadi hanya pasang spotify saja lewat repo ini.

Oiya, bagi yang suka bermain kode dengan Atom, bisa juga pasang lewat repo ini. Supaya kalau ada update terbaru bisa gampang installnya.

11. Plank
Ini yang terlupa, padahal penting untuk dipasang. Sebuah dock yang sangat memudahkan saya ketika menjalankan aplikasi yang sering dipakai. Plank ternyata menjadi pengganti Docky yang tiba-tiba saja hilang dari repo fedora.

Kenapa plank penting? Karena untuk menjalankan aplikasi di Gnome cukup ribet. Kamu harus arahkan kursor ke kiri atas, lalu ketik aplikasi yang dituju. Atau buat favorit aplikasi kau supaya nantinya aplikasi itu disimpan di ‘dock’ ketika kita arahkan kursor ke kiri atas (atau bisa juga tekan tombol windows/mods).

Tapi itu ribet, butuh setidaknya dua langkah. Kadang suka heran kenapa pengembang baru memunculkan ‘dock’ setelah kita mengarahkan kursor ke pojok kiri atas atau menekan tombol windows. Tak efektif. Makanya aplikasi macam docky atau Plank menjadi penting.

Begitulah.

Sumber dan catatan:
[0] sh -c “$(curl -fsSL https://raw.githubusercontent.com/robbyrussell/oh-my-zsh/master/tools/install.sh)”
[1] http://www.if-not-true-then-false.com/2010/install-virtualbox-with-yum-on-fedora-centos-red-hat-rhel/


Ada komentar?

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.