HARI pertama Ramadan selalu menyenangkan bagi saya. Menyenangkan, karena hari pertama shaum adalah waktu untuk malas-malasan hehe.. Sejak zaman SD sampai SMA, hari pertama shaum pasti menjadi hari libur nasional. Juga waktu kuliah, karena kebanyakan mahasiswa pada mudik ke kampung halamannya masing-masing.
Waktu jadi guru pun demikian. Karena semua muridnya diliburkan, maka gurunya pun ikut-ikutan libur. Ngapain datang ke sekolah kalau nggak ada muridnya? hehe.. Ah.. hari yang indah pokoknya :D.
Tapi, lain ceritanya ketika saya mulai menjadi tukang kuli tinta. Tak ada yang namanya libur ketika hari pertama shaum. Tapi tetap menyenangkan, meski badan rasanya sangat lemes. Padahal sebenarnya saya sudah terbiasa jarang makan ketika di lapangan. Mungkin sugesti ya..
Hanya saja, karena instansi pemerintahan biasanya libur (atau meliburkan diri), jadinya susah buat berita. Akhirnya, bukannya mencari berita, di hari pertama Ramadan di tahun pertama sebagai kuli tinta, saya terdampar di sebuah gedung kantor berita kenamaan di daerah jalan Lombok. Bukan untuk menulis berita, tapi malah asyik ngobrol dan bergosip ria di sana. Dan juga foto-foto hehe.. Maka jadilah foto ini.

Malamnya, ternyata saya harus ke gedung Pakuan, karena katanya bapak mulia tuan gubernur akan mengadakan tarawihan perdana di mushola yang terletak di belakang gedung utama. Sayangnya saya telat datang ke sana, sehingga saya nggak bisa ikutan tarawih di sana. Malah bengong dan ngobrol-ngobrol lagi sama teman saya yang sudah datang.
Untungnya makanan di Pakuan enak-enak, jadi saya nggak menyesal datang ke sana :D. Apalagi waktu buka saya hanya makan kolak seadanya. Duh jadi pengen ke sana lagi :|.
0 responses to “Ramadan Ini, Setahun Lalu”
haiii.. om hanh.. hehehe.. wahhh.. baru baru uyy… :music:
pke parampaa untuk smileynya.. jadi pngen main lagih.. hehehehe 😛
___________________
saya juga udah lama ga men parampaa 😀
met puasa w kang..ahaha 8)
___________
sami-sami.. selamat puasa 😀