Diet medsos


Ini masih berhubungan dengan tiga postingan sebelumnya yang ada sangkut pautnya dengan kondisi mental yang sedang tidak stabil. Semoga tidak jadi anak ababil.

Entah kenapa, akhir-akhir ini jadi agak malas bermain medsos. Entah itu facebook, instagram, atau twitter. Kalau path sudah lama diuninstall, jadi sudah nggak dihitung hehe..

Terlalu banyak aura negatif yang berkeliaran di medsos. Entah itu masalah bumi bulat vs bumi datar, tahu bulat vs tahu datar, fans ahok vs antiahok, fans jokowi vs antijokowi, bertebarannya postingan hoax, dan lain-lainnya dan lain-lainnya. Juga masalah hati yang bikin galau. Halah.

Makanya, sejak 13 Juli 2016 saya coba diet bermedsos ria. Memilih logout seluruh medsos yang terhubung di ponsel dan laptop. Yang aktif tinggal aplikasi wordpress, whatsapp, dan telegram.

Memang belum ekstrem karena aplikasinya belum dibuang, cuma logout saja. Tak seperti beberapa bulan lalu yang benar-benar total. Tapi lumayan lah sebagai terapi.

Hasilnya? Ya biasa saja sih. Yang biasanya tiap nganggur ngecek twitter atau instagram atau buka browser buat lihat facebook, kali ini nggak. Tapi beralih ke… game.

Tapi lumayan lah, jadi nggak terlalu capek hati baca-baca info yang nggak terlalu penting. Apalagi kalau postingannya nyangkut ke kenangan. Halaaahhh.

Cuma ya jadinya nggak uptodate lagi dengan isu kekinian yang sedang ngetren di dunia maya. Juga info teman-teman maya yang cuma tahu kontaknya di medsos saja. Rasanya seperti terisolasi hingar bingar dunia maya :D.

Tapi ada masalah. Setelah memantapkan diri diet medsos, ya kok kenapa permintaan arsip twitter saya disetujui sama twitter. Jadi saja pasang timehop dan baca-baca postingan lama. Hih. Godaan selalu saja hinggap kepada hamba yang mau fokus hiatus ini ?.

Sampai kapan mau diet? Entahlah, yang pasti untuk sekarang mau menghilang dulu dari keramaian medsos sampai hati ini sudah siap menerima kenyataan :D.

Semoga juga setelah sukses diet medsos, ada keinginan juga buat diet lainnya, terutama diet makanan berlemak dan diet duit~~~

*masih ditulis di Simplenote sambil nonton persib vs persija*


3 responses to “Diet medsos”

  1. hahaha. menarik untuk di ikuti. memang banyak info sebenernya nga penting dan menjadi fokus utama kita di medsos. asal jangan sampai jadi autis sudah cukup menurut saya. dan juga tidak terjebak dalam emosi lantaran comment2x gak penting yg tiada habisnya… thanks dah berbagi yg baik…

  2. Alhamdulillah, sesuatu. yang biasanya sehari lima kali buka medsos, sekarang jadi empat kali. Dietnya bikin tururn sekali diang wkwkwk

Ada komentar?

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.