Menjajal meki Daxa M71 Pro


Daxa M71 Pro

Setelah lama mengidam, akhirnya jadi juga beli mechanical keyboard alias meki. Ya meski yang “murah” dulu. Siapa tahu tidak keracunan sedemikian sehingga tidak kepengen beli meki yang lebih mahal.

Kalau tidak salah, awal mula kepincut dengan meki ketika ada bahasan tentang meki di sebuah grup telegram. Setelah itu jadi suka lihat-lihat berbagai macam bentu meki, entah itu di youtube, marketplace, atau di reddit. Tapi saat itu keinginan untuk beli meki belum begitu besar, mengingat harganya yang cukup mahal.

Sebuah insiden yang menyebabkan keyboard laptop lenovo rusak membuat hasrat untuk membeli meki kembali membuncah. Apalagi sejak beberapa tahun lalu, keyboard bawaan laptop memang sudah bermasalah. Salah satu tombol kuncinya sudah tidak bisa dipakai, alhasil saya harus mengakali salah satu tombol yang jarang digunakan untuk menggantikan tombol kunci yang rusak. Insiden laptop kecipratan air membuat keyboardnya semakin bermasalah.

Setelah bertanya ke salah seorang teman yang mempunyai hobi merakit meki, salah satu meki “murah” yang dia sarankan adalah Vortex Series VX64. Keyboard tersebut cukup memenuhi kebutuhan saya, yakni ukurannya cukup kompak, masih ada arrow key, dan terutama bisa dikonekkan dengan Bluetooth. Sayangnya, barang tersebut cukup goib, bahkan di situs resminya sudah tidak ditampilkan lagi. Diganti dengan seri VX64 lite. Dia pun menawarkan salah satu meki rakitannya, sayangnya harganya cukup mahal. Di atas 2 juta rupiah.

Lalu beberapa hari lalu, di Instagram ada iklan dari akun @rexusid. Brand perangkat gaming itu meluncurkan meki “murah” dengan fitur lumayan. Sudah bisa hotswap, ada lampu-lampu RGB, dan terutama bisa koneksi lewat Bluetooth. Namanya Daxa M71 Pro dan Daxa M71 Classic (versi tanpa bluetooth).

Setelah lihat reviewnya di Youtube, saya bergegas ke situs resminya. Tapi sayang, barangnya sudah habis. Luar biasa. Dari postingan di akun Instagram, mereka menyarankan agar konsumen mencari di mitra-mitranya yang masih menawarkan barang tersebut secara pre-order. Tapi ternyata hampir seluruh pelapak di beberapa marketplace sudah menaikkan harganya. Dari “hanya” Rp699 ribu menjadi Rp1.299.000. Naik jauh 🙁

Beruntung ternyata masih ada satu penjual yang belum update harga. Karena itu langsung saja saya pesan, dan pas masuk ke cart, harganya masih belum berubah. Setelah beres bayar, saya lihat lagi barangnya, ternyata harganya sudah naik :)))

Ok mari kita review sedikit barangnya. Yang saya pesan tipe Daxa M71 Pro karena tergiur dengan koneksi bluetoothnya dan menggunakan switch brown. Pilihan warnanya cuma satu, yakni putih aksen oranye dengan papan berwarna hitam. Barangnya ternyata cukup berat. Dulu saya pikir keyboard meki tidak seberat ini. Padahal ini barang terbuat dari plastik. Kebayang untuk meki yang pakai alumunium.

Dari hasil mengetik sejauh ini, meki brown ternyata cukup berisik ya. Tahu gitu saya pesan yang merah saja. Tapi secara umum, sensasi mengetiknya lumayan berbeda dengan keyboard eksternal seharga 50 ribuan yang saya beli dari Borma. Ya iyalah. Atau keyboard bluetooth 200 ribuan yang saya beli saat awal pandemi lalu.

Untuk koneksi Bluetoothnya lumayan mudah. Waktu menyambungkan meki ke Mac, meki langsung terbaca dan tidak perlu melakukan pairing. Untuk ke laptop Linux maupun Windows belum saya coba. Tapi ke Linux biasanya suka bermasalah. Nanti kita coba.

Oh iya, dari hasil googling dan baca-baca review tentang keyboard ini, ternyata meki Daxa M71 Pro ini mirip banget dengan meki merek RK71. Bahkan bisa jadi barang yang sama dengan beda merek saja? Dari corak layout papan keyboardnya, style font di keycapnya, dan juga fitur-fitur lainnya. yang membedakan cuma warna keycap di bagian shift, enter dsb yang berbwarna oranye alih-alih putih dan keycap puller yang lebih bagus dibandingan bawaan RK71.

Ya sudah demikian review dan cerita singkat saya yang akhirnya terjerumus ke dunia meki. Semoga tidak kecanduan. Wasalam.


Ada komentar?

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.